TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI
PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dunia telah berubah. Dewasa ini kita hidup dalam era
informasi/global. Dalam era informasi, kecanggihan teknologi informasi
dan komunikasi telah memungkinkan terjadinya pertukaran informasi yang
cepat tanpa terhambat oleh batas ruang dan waktu (Dryden & Voss,
1999). Berbeda dengan era agraris dan industri, kemajuan suatu bangsa
dalam era informasi sangat tergantung pada kemampuan masyarakatnya dalam
memanfaatkan pengetahuan untuk meningkatkan produktifitas.
Karakteristik masyarakat seperti ini dikenal dengan istilah masyarakat
berbasis pengetahuan (knowledge-based society). Siapa yang menguasai
pengetahuan maka ia akan mampu bersaing dalam era global.
Oleh
karena itu, setiap negara berlomba untuk mengintegrasikan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk semua aspek kehidupan berbangsa dan
bernegaranya untuk untuk membangun dan membudayakan masyarakat berbasis
pengetahuan agar dapat bersaing dalam era global. Apa akibatnya? Negara
yang telah maju dan mampu mengintegrasikan teknologi tersebut secara
sistemikatau holistik, melompat berkali lipat jauh lebih maju. Beberapa
contoh yang telah maju dan jauh meninggalkan diantaranya adalah
Singapura, Jepang dan Korea. Sementara itu, negara-negara berkembang
lain yang belum mampu mengintegrasikan teknologi tersebut secara
komprehensif semakin berkali lipat jauh tertinggal. Kondisi seperti ini
dinamakan kesenjangan digital (digital divide).
Indonesia perlu
segera mengurangi kesenjangan digital ini dengan mengintegrasikan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) secara sistemik untuk semua
sektor pemerintahan seperti perdagangan/bisnis, administrasi publik,
pertahanan dan keamanan, kesehatan dan termasuk pendidikan. Dalam
pendidikan sangat perlu sekali dikembangkan pembelajaran berbasis TIK
karena TIK sangat bermanfaat bagi pendidikan . Dalam makalah ini
,penulis ingin mengupas masalah peranan TIK dalam pendidikan ,khususnya
dalam ruang lingkup Biologi.
1.2 Rumusan Masalah
Beberapa permasalahan yang penulis ingin coba dibahas dalam makalah ini adalah meliputi:
1) Apa yang dimaksud dengan pengintegrasian atau memanfaatkan TIK ke dalam proses pembelajaran Biologi?
2) Mengapa TIK perlu dalam pembelajaran Biologi?;
3) Kegunaan TIKdalam proses pembelajaran Biologi?
4) Bagaimana mengintegrasikan atau memanfaatkan kegunaan TIK dalam belajar Biologi?
1.3.Tujuan
Tujuan dari pada pembuatan makalah tentang Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah antara lain :
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pengintegrasian TIK dalam proses pembelajaran Biologi;
2. Mengetahui perlunya pengintegrasian TIKdalam proses pembelajaran Biologi
3. Mengetahui kegunaan TIK dalam pembelajaran Biologi
4. Mengetahui bagaimana pengintegrasian Teknologi Informasi dan Komunikasi dalambelajar Biologi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hidup
dalam era informasi di abad 21 ini merupakan kenyataan. Teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) telah menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari kehidupan era global saat ini. Untuk mendorong kesiapan
SDM di era global melalui pendidikan di sekolah, maupun di perguruan
tinggi,pengintegrasian TIK ke dalam proses pembelajaran Biologi perlu
dilakukan untuk:
1) mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa khususnya dalam bidang Biologi;
2)
mengembangkan keterampilan dalam bidang teknologi informasi dan
komunikasi (ICT literacy) itu sendiri, untuk kelancaran proses belajar
dalam ruang lingkup Biologi,
3) untuk meningkatkan efektifitas, efisiensi dan kemenarikan proses pembelajaran di bidang biologi.
Perkembangan
teknologi informasi sangat penting dan sangat berguna untuk mendukung
kegiatan belajar khususnya Biologi.Teknologi informasi dan komunikasi
dapat mendukung siswa atau mahasiswa untuk aktif dalam proses belajar
sehingga lebih mudah dan efektif. Untuk lebih jelas akan dibahas dalam
pembahasan.
Pengembangan dan pemanfaatan media pembelajaran berbasik
TI baik yang bersifat off-line maupun on-line, bisa dimanfaatkan sebagai
bahan masukan bagi pihak-pihak yang berminat. Teknologi informasi dan
Komunikasi (TIK), dalam jangka waktu yang relatif singkat, berkembang
dengan sangat pesat. Pengguna Internet di Indonesia dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Berdasarkan data perkiraan
APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) sampai dengan
akhir tahun 2005 pengguna internet indonesia mencapai 16 juta pengguna,
naik hampir 50 % dibandingkan dengan data pengguna internet tahun 2004
yang mencapai 11 juta pengguna (www.wahanakom.com).
Dalam kebijakan nasional, TIK menjadi kunci dalam 2 hal yaitu
(1) effisiensi proses, dan
(2) memenangkan kompetisi.
Demikian
juga dengan lembaga pendidikan .Tanggung jawab pendidikan dalam
memasuki era globalisasi yaitu harus menyiapkan siswa atau mahasiswa
untuk menghadapi semua tantangan yang berubah sangat cepat dalam
masyarakat kita. Hal ini menyebabkan pendidikan mulai dari tingkat
terendah maupun sampai tingkat atas dituntut untuk mampu menghasilkan
SDM-SDM unggul yang mampu bersaing dalam kompetisi global ini.
Pada
era globalisasi saat ini sangat berkembang teknologi canggih,terutama
teknologi informasi dan komunikasi yang semakin berkembang seiring
dengan perkembangan ilmu pengetahuan manusia tentang ruang dan waktu.
BAB III
PEMBAHASAN
Perkembangan
teknologi terutama teknologi komunikasi dan teknologi informasi (ICT),
yang telah memperngaruhi sluruh aspek kehiduan tak terkeculai
pendidikan, sesungguhnya bisa dimanfaatkan untuk memberikan dukungan
terhadap adanya tuntutan reformasi dalam system pendidikan.
Pengembangan
dan pemanfaatan media pembelajaran berbasik TI baik yang bersifat
off-line maupun on-line, bisa dimanfaatkan sebagai bahan masukan bagi
pihak-pihak yang berminat. Teknologi informasi dan Komunikasi (TIK),
dalam jangka waktu yang relatif singkat, berkembang dengan sangat pesat.
Pengguna Internet di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan yang sangat signifikan. Berdasarkan data perkiraan APJII
(Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) sampai dengan akhir
tahun 2005 pengguna internet indonesia mencapai 16 juta pengguna, naik
hampir 50 % dibandingkan dengan data pengguna internet tahun 2004 yang
mencapai 11 juta pengguna (www.wahanakom.com).
Dalam kebijakan nasional, TIK menjadi kunci dalam 2 hal yaitu
(1) effisiensi proses, dan
(2) memenangkan kompetisi.
Demikian
juga dengan lembaga pendidikan .Tanggung jawab pendidikan dalam
memasuki era globalisasi yaitu harus menyiapkan siswa atau mahasiswa
untuk menghadapi semua tantangan yang berubah sangat cepat dalam
masyarakat kita. Hal ini menyebabkan pendidikan mulai dari tingkat
terendah maupun sampai tingkat atas dituntut untuk mampu menghasilkan
SDM-SDM unggul yang mampu bersaing dalam kompetisi global ini.
Pada
era globalisasi saat ini sangat berkembang teknologi canggih,terutama
teknologi informasi dan komunikasi yang semakin berkembang seiring
dengan perkembangan ilmu pengetahuan manusia tentang ruang dan waktu.
perkembangan
teknologi informasi merupakan suatu perkembangan sarana informasi dan
komunikasi yang sangat bermanfaat bagi bangsa indonesia untuk sarana
pendukung belajar khususnya dalam lingkup Biologi.dengan kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi ini kita dapat mendapatkan informasi
tentang Biologi dengan mudah .Sekarang di Indonesia, sedang
pengintegrasian teknologi TIK dalam proses belajar untuk semua bidang
salah satunya adalah pendidikan khususnya dalam Biologi ,untuk
mengurangi kesenjangan digital .Sementara itu, yang dimaksud dengan
teknologi informasi dan komunikasi disini meliputi teknologi cetak
maupun non-cetak (seperti teknologi audio, audio-visual, multimedia,
internet dan pembelajaran berbasis web).
Apa yang Dimaksud dengan Mengintegrasikan TIK ke dalam proses pembelajaran?
Secara
sederhana, mengintegrasikan TIK ke dalam proses pembelajaran sama
maknanya dengan menggunakan TIK untuk belajar (using ICTs to learn)
sebagai lawan dari belajar menggunakan TIK (learning to use ICTs).
Belajar menggunakan TIK mengandung makna bahwa TIK masih dijadikan
sebagai obyek belajar atau mata pelajaran.
Sebenarnya, UNESCO mengklasifikasikan tahap penggunaan TIK dalam pembelajaran kedalam empat tahap sebagai beirkut:
1) Tahap emerging, baru menyadari akan pentingnya TIK untuk pembelajaran dalam Biologi.
2)
Tahap applying, satu langkah lebih maju dimana TIK telah dijadikan
sebagai obyek untuk dipelajari (mata pelajaran) hal ini dilakukan agar
peserta didik dapat memanfaatkan TIK yang sedang berkembang saat ini,
untuk mendapatkan informasi tentang Biologi dengan cepat dan mudah.
3)
Pada tahap integrating, TIK telah diintegrasikan ke dalam kurikulum
(pembelajaran) untuk menujang pembelajaran Biologi agar lebih mudah
diserap atau mudah dimengerti oleh peserta didik dalam pembelajaran
Biologi..
4) Tahap transforming merupakan tahap yang paling ideal dimana TIK telah menjadi katalis bagi perubahan/evolusi pendidikan.
TIK
diaplikasikan secara penuh baik untuk proses pembelajaran Biologi .
Apa yang terjadi dalam praktek pembelajaran di negara-negara
berkembang, termasuk Indonesia, TIK masih dijadikan sebagai obyek atau
mata pelajaran. Sebagian besar, TIK masih dijadikan sebagai obyek
belajar atau mata pelajaran di sekolah-sekolah. Bahkan di tingkat
perguruan tinggi atau akademi, banyak dibuka program studi yang
berkaitan dengan TIK, seperti teknik informatika, manajemen informatika,
teknik komputer, dan lain-lain,agar penerus bangsa dapat memanfaatkan
perkembangan teknologi yang semakin berkembang,untuk menunjang sarana
belajar khususnya dalam ruang lingkup Biologi.
Mengapa perlu adanya Pengintegrasian TIK ke dalam Proses Pembelajaran Biologi ?
Jawabannya
sangat berkaitan erat dengan mempersiapkan sumber daya manusia
Indonesia untuk siap memasuki era masyarakat berbasis pengetahuan
(knowledge-based society). Tahun 2020 Indonesia akan memasuki era
perdagangan bebas (AFTA). Pada masa itu, masyarakat Indonesia harus
memiliki ICT literacy yang mumpuni dan kemampuan menggunakannya untuk
meningkatkan produktifitas (knowledge-based society). pengintegrasian
TIK ke dalam proses pembelajaran Biologi dapat meningkatkan ICT
literacy, membangun karakteristik masyarakat berbasis pengetahuan
(knowledge-based society) pada diri siswa, disamping dapat meningkatkan
efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran Biologi itu sendiri.
Dalam
pembelajaran Biologi selalu diadakan kegiatan praktikum untuk menujang
kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan bahan atau contoh yang
nyata,misalnya praktikum tentang morfiologi tumbuhan disana para peserta
praktikum membawa bahan yang akan di praktikumkan.selain bahan alat
laboratorium Biologi juga perlu,dan untuk mendapatkan alat yang ada
dalam laboratorum Biologi tidak dengan mudah kita dapat kita beli di
pasar seperti barang lain,disini kita perlu memesan dan memesan alat
laboratorium itu tentunya kita sudah berhubungan dengan alat canggih
yang berbasis TIK,untuk memcari informasi tentang peralatan
laboratoriumtersebut,misalnya akses lewat internet ataupun langsung
menghubungi penyedia peralatan tersebut.
Pengintegrasian TIK ke dalam proses pembelajaran Biologi memiliki tiga tujuan utama:
(1)
untuk membangun ”knowledge-based society habits” dalam Biologi seperti
kemampuan memecahkan masalah (problem solving) tentang Biologi
kemampuan berkomunikasi, kemampuan mencari informasi tentang Biologi,
mengoleh/mengelola informasi tersebut ,dan mengubahnya menjadi
pengetahuan baru dan mengkomunikasikannya kepada oranglain;
(2) untuk mengembangkan keterampilan menggunakan TIK (ICT literacy); dan
(3) untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran Biologi.
Apakah kegunaan TIK dalam pembelajaran Biologi?
Secara
teoretis TIK memainkan peran yang sangat luar biasa untuk mendukung
terjadinya proses belajar dalam lingkup Biologi antara lain adalah
sebagai berikut:
• Active; memungkinkan siswa atau mahasiswa dapat terlibat aktif oleh adanya proses belajar Biologi yang menarik dan bermakna.
•
Constructive; memungkinkan siswa atau mahasiswa dapat menggabungkan
ide-ide baru kedalam pengetahuan Biologi yang telah dimiliki sebelumnya
untuk memahami makna atau keinginan tahuan dan keraguan yang selama ini
ada dalam benaknya.
• Collaborative; memungkinkan siswa dalam suatu
kelompok atau komunitas yang saling bekerjasama, berbagi ide, saran atau
pengalaman, menasehati dan memberi masukan untuk sesama anggota
kelompoknya.
• Intentional; memungkinkan siswa dapat secara aktif dan antusias berusaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
•
Conversational; memungkinkan proses belajar Biologi secara inherent
merupakan suatu proses sosial dan dialogis dimana siswa atau mahasiswa
memperoleh keuntungan dari proses komunikasi tersebut baik di dalam
maupun luar jam pelajaran.
• Contextualized; memungkinkan situasi
belajar Biologi diarahkan pada proses belajar Biologi yang bermakna
(real-world) melalui pendekatan ”problem-based atau case-based learning”
•
Reflective; memungkinkan siswa atau mahasuswa dapat menyadari apa yang
telah ia pelajari serta merenungkan apa yang telah dipelajarinya
sebagai bagian dari proses belajar Biologi itu sendiri.
Dengan kata
lain, TIK memungkinkan pembelajaran Biologi dapat disampaikan untuk
berbagai modalitas belajar Biologi(multisensory), baik audio, visual,
maupun kinestetik . dengan kemajuan TIK memungkinkan pembelajaran
Biologi disampaikan secara interaktif dan simulatif sehingga
memungkinkan siswa atau mahasiswa belajar secara aktif. TIK juga
memungkinkan untuk melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi (seperti
problem solving, pengambilan keputusan, dll.) serta secara tidak
langsung meningkatkan ”ICT literacy” .
Dengan kata lain,
pengintegrasian TIK ke dalam proses pembelajaran dapat membangun
karakteristik masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society)
pada diri siswa atau mahasiswa. Jika pengintegrasian TIK ke dalam proses
pembelajaran dilakukan sejak saat ini ,maka penerus bangsa ini akan
siap menjadi bagian dari masyarakat global pada masa diberlakukannya
AFTA tahun 2020 mendatang. Penulis merasa bahwa pengintegrasian kemajuan
TIK yang sangat bermanfaat ini ke dalam proses pembelajaran merupakan
masalah yang ”urgent” untuk mempersiapkan sumber daya manusia berbasis
pengetahuan (knowledge-based human resources) yang sangat diperlukan di
abad ke-21 ini.
Perkembangan TIK yang semakin mutakhir saat ini telah
membawa revolusi pendidikan yang keempat. Revolusi pertama terjadi
ketika orang menyerahkan pendidikan anaknya kepada seorang guru.
Revolusi kedua terjadi ketika diguanakannya tulisan untuk keperluan
pembelajaran. Revolusi ketiga terjadi seiring dengan ditemukannya mesin
cetak sehingga materi pembelajaran dapat disajikan melalui media cetak.
Revolusi keempat terjadi ketika digunakannya perangkat elektronik
seperti radio, televisi komputer dan internet untuk pemerataan dan
perluasan pendidikan.
Bagaimana mengintegrasikan manfaat TIK dalam belajar Biologi?
Dua pendekatan yang dapat dilakukan guru Biologi ketika merencanakan pembelajaran Biologi yang mengintegrasikan TIK, yaitu:
1) pendekatan topik (theme-centered approach); dan
2) pendekatan software (software-centered approach).
• Pendekatan Topik (Theme-Centered Approach);
Pada pendekatan ini, topik atau satuan pembelajaran dijadikan sebagai acuan. Secara sederhana langkah yang dilakukan adalah:
1) menentukan topik tentang Biologi;
2) menentukan tujuan pembelajaran Biologi yang ingin dicapai; dan
3)
menentukan aktifitas pembelajaran Biologi dan software (seperti modul.
LKS, program audio, VCD/DVD, CD-ROM, bahan belajar on-line di internet,
dll) yang relevan untuk mencapai tujuan pembelajaran Biologi tersebut.
• Pendekatan Software (Software-centered Approach);
menganut langkah yang sebaliknya. Langkah pertama dimulai dengan
mengidentifikasi software (seperti bku, modul, LKS, program audio,
VCD/DVD, CD-ROM, bahan belajar on-line di internet, dll) yang ada atau
dimiliki terlebih dahulu. Kemudian menyesuaikan dengan topik dan tujuan
pembelajaran Biologi yang relevan dengan software yang ada tersebut.
MSWord. Atau kalau perlu mempresentasikan hasilnya dengan menggunakan
MSPowerpoint.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari
uraian diatas dapat ditarik kesimpulan peran TIK dalam proses belajar
Biologi sangatlah penting karena dengan perkembangan TIK saat ini dapat
memudahkan kita dalam mencari informasi khususnya dalam bidang Biologi
,sehingga pengintegrasian TIK dalam proses belajar Biologi sangat
penting.
Beberapa peranan TIK dalam pembelajaran Biologi dapat
mendukung proses belajar Biologi dan mendukung siswa atau mahasiswa
antaralain adalah active ,constructive ,collaborative ,intentional
,conversational ,contextualized dan ,reflective.
• Active; memungkinkan siswa atau mahasiswa dapat terlibat aktif oleh adanya proses belajar Biologi yang menarik dan bermakna.
•
Constructive; memungkinkan siswa atau mahasiswa dapat menggabungkan
ide-ide baru kedalam pengetahuan Biologi yang telah dimiliki sebelumnya
untuk memahami makna atau keinginan tahuan dan keraguan yang selama ini
ada dalam benaknya.
• Collaborative; memungkinkan siswa dalam suatu
kelompok atau komunitas yang saling bekerjasama, berbagi ide, saran atau
pengalaman, menasehati dan memberi masukan untuk sesama anggota
kelompoknya.
• Intentional; memungkinkan siswa dapat secara aktif dan antusias berusaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
•
Conversational; memungkinkan proses belajar Biologi secara inherent
merupakan suatu proses sosial dan dialogis dimana siswa atau mahasiswa
memperoleh keuntungan dari proses komunikasi tersebut baik di dalam
maupun luar jam pelajaran.
• Contextualized; memungkinkan situasi
belajar Biologi diarahkan pada proses belajar Biologi yang bermakna
(real-world) melalui pendekatan ”problem-based atau case-based learning”
•
Reflective; memungkinkan siswa atau mahasuswa dapat menyadari apa yang
telah ia pelajari serta merenungkan apa yang telah dipelajarinya
sebagai bagian dari proses belajar Biologi itu sendiri.
Dengan
kata lain, TIK memungkinkan pembelajaran Biologi dapat disampaikan
untuk berbagai modalitas belajar Biologi(multisensory), baik audio,
visual, maupun kinestetik . dengan kemajuan TIK memungkinkan
pembelajaran Biologi disampaikan secara interaktif dan simulatif
sehingga memungkinkan siswa atau mahasiswa belajar secara aktif. TIK
juga memungkinkan untuk melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi
(seperti problem solving, pengambilan keputusan, dll.) serta secara
tidak langsung meningkatkan ”ICT literacy” .
4.2 Saran
Sebaiknya
pembelajaran dengan memanfaatkan TIK disekolah maupun diperguruan
tinggi lebih di tingkatkan lagi agar proses belajar lebih lancar dan
mudah dimengerti peserta didik,agar para peserta didik bisa lebih
terampil memanfaatkan perkembangan teknologi informasi yang semakin maju
di era globalisasi ini ,untuk mendukung proses pendidikannya menjadi
lebih lancar.
DAFTAR PUSTAKA
www.wahanakom.com.
http://www.edukasi.net
http://www.jis.or.idhttp://www.oke.or.idhttp://www.wahanakom.com Simposium Pendidikan 2008 36
http.//puslitjaknov.org/data/file/2008/makalah_poster_session_pdf/MuhammadAnas_PemanfaatanInformasidanKomunikasi(TIK).pdf
http://www.wtvi.com/teks/integrate/tcea2001/powerpoi
http://www.wtvi.com/teks/tiantoutline.pdf
http://www.microlessons.com